Thursday, November 30, 2017

Kumpulan Rumus Fisika SMP

Filled under:

Berikut ini rangkuman Rumus Fisika SMP mulai kelas 7 sampai 9. Sangat cocok untuk buku saku persiapan Ujian Nasional

1. Pengukuran
    a. Pengukuran panjang
Dalam soal biasanya ditunjukkan gambar penggaris putus (tidak ada angka nol).
Cara menghitung = angka skala belakang - angka skala depan
Contoh :

Pada gambar di atas panjang pensil = angka skala belakang - angka skala depan = (6,0-2,0) = 4,0 cm
     b. Pengukuran massa
Dalam soal ditunjukkan neraca tidak seimbang (berat sebelah).
Cara menghitung massa tambahan agar seimbang = massa yang berat - massa yang ringan
Contoh :

Nilai beban x dapat dihitung = jumlah massa yang berat - jumlah massa yang ringan
= (1,5 kg) - (250 g + 250 g)
= (1500 g) - (500 g) = 1000 gram = 1 Kg

2. Massa Jenis
Rumus 
                 ρ = massa jenis (Kg/m3)
                 m = massa (Kg);
                 V = Volume (m3)
Massa jenis menyatakan kerapatan suatu zat. Dalam soal UN, biasanya diminta identifikasi jenis benda. Jadi pertama hitung dulu massa jenis tiap benda dari data yang disediakan, kemudian mencocokkan dengan data massa jenis benda yang ada.

3. Gerak Lurus, Gaya dan Hukum Newton
Gerak Lurus
          Gerak lurus adalah gerak benda pada lintasan berbentuk garis lurus. Ada 2 jenis gerak lurus yaitu GLB (Gerak Lurus Beraturan) dan GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan).
Ciri GLB :
  1. Kecepatan tetap (konstan)
  2. percepatannya sama dengan nol
Ciri GLBB
  1. Kecepatan benda berubah (baik berubah dipercepat atau diperlambat)
  2. percepatannya tetap
       Kecepatan didefinisikan jarak yang ditempuh setiap waktu dan percepatan didefinisikan perubahan kecepatan setiap waktu. Secara matematis rumus kecepatan dan percepatan dinyatakan sebagai berikut.

Gaya
Gaya dalam fisika berarti suatu tarikan atau dorongan. Dinyatakan dalam satuan Newton.
1 N = 105 dyne.
Resultan (perpaduan dua gaya/lebih)
Dua gaya atau lebih dapat dipadukan. Jika searah maka gaya tersebut dijumlah dan jika berlawanan merupakan selisih (dikurangi).
Contoh :

Gambar di atas menunjukkan benda A, B, dan C yang diberikan beberapa gaya yang nilai total gayanya dapat dinyatakan dengan :


Hukum Newton
        Hukum ini mempelajari teori yang berhubungan dengan gerak
  • Hukum I Newton
Hukum mempelajari kecenderungan benda yang selalu mempertahankan kedudukannya. Jika awalnya diam, benda akan cenderung tetap diam, dan jika awalnya bergerak GLB, benda akan cenderung tetap bergerak GLB.
contoh :
Motor yang melaju kencang dan tiba-tiba direm, maka orangnya akan merasa badannya terdorong ke depan. (artinya ketika tiba-tiba direm, benda sebenarnya masih akan cenderung tetap melaju ke depan karena awalnya melju kencang ke depan.
Sebaliknya jika awalnya diam dan tiba-tiba motor ditaris gas kencang, maka orang akan terpental ke belakang karena orang masih cenderung ingin tetap diam di tempat kondisi awalnya.

  • Hukum II Newton
Membahas tentang benda yang bergerak GLB (memiliki percepatan. Secara konsep dijelaskan bahwa nilai percepatan suatu benda adalah sebanding dengan gaya yang diberikan dan berbanding terbalik dengan massanya. secara matematis dituliskan :
  • Hukum III Newton
Interaksi gaya yang terjadi pada benda setimbang adalah sama besar. Jika ada sebuah Gaya Aksi yang diberikan pada benda, maka pada dasarnya dia akan melawan dengan Gaya Reaksi yang sama besar dan berlawanan arah. Secara matematis dapat dituliskan :


4. Usaha dan Energi
Usaha dalam fisika didefinisikan besarnya gaya yang diberikan pada benda sehingga benda mengalami perpindahan. Ini berarti bahwa jika sesorang mendorong benda sekuat tenaga, namun benda tidak mengalami perpindahan, maka dikatakan usaha orang tersebut adalah NOL.
Fisika itu butuh bukti (hasil) bro. Kalau tidak bergerak berarti tiada bukti kau melakukan usaha. hehe.
Secara matematis dituliskan :


Energi adalah kemampuan suatu untuk melakukan sesuatu. Ada banyak bentuk energi. Untuk persiapan UN, biasanya difokuskan untuk perhitungan pada energi potensial, energi kinetik, dan energi listrik. Untuk energi potensial difokuskan pada energi potensial gravitasi. Dan untuk energi listrik akan saya bahas pada bab tentang kelistrikan pada point paling bawah.

Energi Potensial gravitasi atau dikenal dengan energi potensial (saja) didefinisikan sebagai energi yang timbul pada benda karena posisi/ kedudukan/ ketinggiannya terhadap permukaan bumi. Secara matematis dituliskan :


Energi Kinetik adalah energi yang timbul pada benda yang bergerak (karena kecepatannya). Secara matematis dituliskan :

4. Tekanan
Untuk bab tekanan, ingat peristiwa "tekankan pensilmu ke tangan, baik menekan dengan ujung pensil yang lancip atau menekan dengan bagian yang lain (tumpul). Dalam fisika tekanan didefinisikan gaya per luasan penampang. Pada peristiwa menekan pensil dengan ujung yang lancip akan terasa lebih sakit karena luasannya kecil, dan sebaliknya. Secara matematis dituliskan :

Tekanan Hidrostatis
Hidro adalah air, dan statis dapat diartikan diam. Tekanan hidrostatis adalah tekanan pada air yang diam.





Perhatikan gambar diatas. Drum yang berlubang bertingkat


4. Suhu (pengukuran Termometer Berskala
Ada 4 skala termometer, yaitu Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin.
Rumus yang dapat digunakan :
    
C = skala Celcius             R = skala Reamur            F = skala Fahrenheit           K = skala Kelvin
Tips : Jika diketahui skala Fahrenheit dan Reamur dan akan diubah ke skala Kelvin, maka ubah dulu ke skala Celcius, kemudian lanjut diubah lagi ke skala Kelvin.

4. Kalor
Kalor merupakan energi panas. Jika kalor diberikan pada benda ada 2 efek yang terjadi :
a. Benda mengalami perubahan suhu
Rumus
b. Benda mengalami perubahan wujud
Rumus yang berlaku
Keterangan :
Q = Kalor ( Joule )
m = massa (Kg)
c = kalor jenis (J.Kg-1.0C-1)
ΔT = Perubahan Suhu (T2 - T1) (0C)
L = Kalor Lebur  (J/Kg)
U = Kalor Uap (J/Kg)
Bentuk soal di UN :
1. Soal cerita biasa, tinggal identifikasi besaran yang diketahui, ditanya dan jawab.
2. Mengidentifikasi ciri khas (jenis) benda berdasarkan kalor jenisnya.
Tips, berdasar rumus di atas dapat dihitung kalor jenis dengan rumus di bawah ini, kemudian tinggal mencocokkan nilai kalor jenis benda yang sesuai

3. Soal berupa digram perubahan fasa/ wujud. Kalor yang diserap atau dilepaskan benda dapat digambarkan dalam diagram perubahan wujud (fasa) seperti berikut.


          Gambar di atas menunjukkan contoh gigram perubahan wujud air. Dalam gambar di atas dapat dilihat penjelasan bahwa ketika diagram fasa naik (garis AB; CD; EF) artinya suhu benda naik akibat penambahan kalor. Maka rumus yang digunakan adalah Q = m.c.T. Dan untuk grafik mendatar (garis BC; dan DE) artinya benda air dalam kondisi melebur dan menguap. Sehingga rumus yang digunakan adalah Q = m.L dan Q = m. U.

5. Azas Black dan perpindahan kalor
    Bab ini merupakan kelanjutan materi kalor dimana ada aturan bahwa ketika 2 benda berbeda suhu saling melakukan kontak, maka jumlah kalor yang diserap sama dengan kalor yang diterima. Pada soal UN SMP, materi ini hanya bersifat teoritis. Penggunaan rumus tentang ini akan diperdalam di jenjang SMA. Secara umum rumus yang digunakan dinyatakan sebagai berikut.


6. Perpindahan kalor 
Kalor dapat berpindah dari satu titik ke titik lainnya jika ada perbedaan suhu diantara keduanya,
Ada 3 jenis perpindahan kalor meliputi konduksi, konveksi, dan radiasi.
  1. Konduksi adalah perpindahan kalor tanpa disertai perpeindahan zat. Umumnya terjadi pada logam. Contoh : Ketika sendok logam yang dipanaskan salah satu ujungnya, maka hanya panasnya saja terasa pindah ke ujung yang lain. Bagian sendok yang dipanasi akan tetap disitu (tidak ikut berpindah ke ujung yang tidak dipanasi).
  2. Konveksi adalah perpindahan panas dengan disertai perpindahan zat. Contoh : ketika memasak air, panas api akan berpindah ke air bagian bawah. Panas yang mengalir ke permukaan ditandai juga dengan aliran air dari bagian bawah ke atas. Ini akan lebih terlihat jika air ditaburi partikel kecil, misal : beberapa biji kacang hijau. Hal ini menunjukkan perpindahan panas juga disertai disertai perpindahan zat. Contoh lain adalah peristiwa angin darat dan angin laut.
  3. Radiasi adalah perpindahan panas dengan pancaran gelombang elektromagnetik. Contoh : panas matahari sampai ke bumi; panas pada kegiatan api unggun.
7. Pemuaian
          Efek lain ketika benda dipanaskan adalah mengalami perubahan ukuran atau lebih dikenal dengan istilah pemuaian. Berdasarkan arahnya, pemuaian dibedakan menjadi 3 yaitu pemuaian panjang, Luas, dan Volume. Arah pemuaian pada dasarnya adalah ke segala arah (arah panjang, lebar, dan tinggi). Namun untuk benda-benda yang memiliki ukuran/ dimensi panjang dominan seperti rel kereta api dan kabel, maka pemuaian ini digolonkan ke dalam pemuaian panjang (pemuaian arah lebar dan tinggi diabaiakan). Sedangkan untuk benda berbentuk lempeng yang memiliki panjang dan lebar dominan (seperti plat, kaca), pemuaiannya digolongkan pada pemuaian Luas. Dan untuk benda-benda berbentuk bangun ruang digolongkan mengalami pemuaian luas. Secara matematis dituliskan :


Rumus (a) di atas adalah rumus dasar pemuaian panjang. Untuk pemuaian luas dan volume sebenarnya tinggal mengganti notasi simbol dan mengganti nilai koefisiennya masing- masing.

0 comments:

Post a Comment